This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

kl;l

;l;l;l;l;

Minggu, 14 Oktober 2012

Selasa, 02 Oktober 2012

Mari Bergabung

Email forms powered by 123ContactForm.com | Report abuse

Ludruk

Ludruk adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang dipergelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.
Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski kadang-kadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan nonintelek (tukang becak, peronda, sopir angkutan umum, dll.).
Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh yang memerankan "Pak Sakera", seorang jagoan Madura.
Kartolo adalah seorang pelawak ludruk legendaris asal Surabaya, Jawa Timur. Ia sudah lebih dari 40 tahun hidup dalam dunia seni ludruk. Nama Kartolo dan suaranya yang khas, dengan banyolan yang lugu dan cerdas, dikenal hampir di seluruh Jawa Timur, bahkan hingga Jawa Tengah.
Ludruk berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah. Cerita ketoprak sering diambil dari kisah zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan bersifat menyampaikan pesan tertentu. Sementara ludruk menceritakan cerita hidup sehari-hari (biasanya) kalangan wong cilik.


sumber : Wikipedia.org 

Ketoprak

Ketoprak (bahasa Jawa: kethoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi dengan gamelan disajikan.
Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti pertunjukan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi pertunjukan wayang orang.
Beberapa tahun terakhir ini, muncul sebuah genre baru; Ketoprak Humor yang ditayangkan di stasiun televisi. Dalam pentasan jenis ini, banyak dimasukkan unsur humor.

sumber : Wikipedia.org 

REOG

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok [1], namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Cina, selain itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabhumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabhumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50 kg hanya dengan menggunakan giginya [2]. Kepopuleran Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Bhre Kertabhumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer di antara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru di mana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewandono, Dewi Songgolangit, dan Sri Genthayu.
Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun di tengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujang Anom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan "kerasukan" saat mementaskan tariannya[3].
Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai warisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.


sumber : Wikipedia.org

Kuda Lumping

Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari reog. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Sumatera Utara dan di beberapa daerah di luar Indonesia seperti di Malaysia.
Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
== Sejarah == Konon, tari kuda lumping merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda.
Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.
Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.

sumber : Wikipedia.org 

Campur Sari

Istilah campursari dalam dunia musik nasional Indonesia mengacu pada campuran (crossover) beberapa genre musik kontemporer Indonesia. Nama campursari diambil dari bahasa Jawa yang sebenarnya bersifat umum. Musik campursari di wilayah Jawa bagian tengah hingga timur khususnya terkait dengan modifikasi alat-alat musik gamelan sehingga dapat dikombinasi dengan instrumen musik barat, atau sebaliknya. Dalam kenyataannya, instrumen-instrumen 'asing' ini 'tunduk' pada pakem musik yang disukai masyarakat setempat: langgam Jawa dan gending.
Campursari pertama kali dipopulerkan oleh Manthous dengan memasukkan keyboard ke dalam orkestrasi gamelan pada sekitar akhir dekade 1980-an melalui kelompok gamelan "Maju Lancar". Kemudian secara pesat masuk unsur-unsur baru seperti langgam Jawa (keroncong) serta akhirnya dangdut. Pada dekade 2000-an telah dikenal bentuk-bentuk campursari yang merupakan campuran gamelan dan keroncong (misalnya Kena Goda dari Nurhana), campuran gamelan dan dangdut, serta campuran keroncong dan dangdut (congdut, populer dari lagu-lagu Didi Kempot). Meskipun perkembangan campursari banyak dikritik oleh para pendukung kemurnian aliran-aliran musik ini, semua pihak sepakat bahwa campursari merevitalisasi musik-musik tradisional di wilayah tanah Jawa.

sumber : Wikipedia.org 

wayang kulit

Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.
Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.
Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity ). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat.

sumber : Wikipedia.org

Pemerintah Siapkan 'Pengganjal' Jokowi

TEMPO.CO , Jakarta - Kementerian Dalam Negeri sudah menyiapkan Pelaksana Tugas (PLT) untuk antispasi keterlambatan pelantikan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kementerian mengisyaratkan penggantinya adalah pejabat eselon satu dari Kementerian Dalam Negeri atau Pemda DKI.
"Menteri Dalam Negeri akan memanggil dan menetapkan pelaksana tugas gubernur (PLT). Hanya lima hari menjabat dan sifatnya administratif," ujar Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, Donny Reydonnyzar Moenek pada wartawan di kantornya, Selasa 2 Oktober 2012.
Soal siapa calon yang dimaksud, Donny menolak mengungkap identitasnya. "Sesuai ketentuan di peraturan, dia adalah pejabat yang kompeten, paling cakap dan layak dengan jenjang perpangkatan tertingi, eselon satu," ujar Donny lagi.
Peraturan yang dimaksud Donny adalah Peraturan Pemerintah No 6 tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan. Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Dalam Pasal 129 dan 130 menyebutkan apabila gubernur yang menjabat habis masa tugasnya, tapi penggantinya belum dilantik, maka akan ditetapkan pelaksana tugas. PLT berasal dari PNS yang memiliki kecakapan dan kompetensi, dengan jenjang kepangkatan 4C, atau setidaknya eselon satu.
Sebelumnya, Walikota Surakarta Joko Widodo resmi ditetapkan sebagai pemenang pemilihan Gubernur DKI Jakarta oleh KPU DKI Jakarta pada 29 September lalu. Untuk itu, Jokowi rencananya akan dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 7 Oktober. Akan tetapi sejumlah proses adminstratif harus dilalui oleh Jokowi.
Jika proses administratif terhambat, maka pelantikan Jokowi bisa molor hingga 12 Oktober. Dengan demikian akan terjadi kekosongan kepemimpinan selama lima hari.

sumber : yahoo.com

BULETTIN-OKTOBER







DAFTAR ANGGOTA KAMPAR-SIAK HULU

DAFTAR ANGGOTA KAMPAR-TAMBANG

DAFTAR ANGGOTA PEKANBARU-TAMPAN

PENGURUS ANAK CABANG PAGUYUBAN MITRA SEHATI KECAMATAN KELAYANG-INHU


KETUA                                                          : HARJO UTOMO
WAKIL KETUA                                            : MISNANTO
SEKRETARIS                                               : HAKAM HAMIDI
BENDAHARA                                              : ANWAR YAZID
 
KEPALA SEKSI :
1.      SEKSI INFOKOM                                      : DEWI KUSTIYAH, S.Pd
2.      SEKSI  ORGANISASI                                : SURONO
3.      SEKSI DAKWAH                                       : WARSONO
4.      SEKSI SENI & BUDAYA                           : HAMDAN
5.      SEKSI UMUM                                            : KASMIN

DEWAN PIMPINAN CABANG PAGUYUBAN MITRA SEHATI KABUPATEN PELALAWAN

KETUA                                                          : Drs. HERU PURNAMA
WAKIL KETUA                                            : RUBIYO
SEKRETARIS                                               : SUKIRJONO
BENDAHARA                                              :DWI ASTUTI
 
KEPALA DIVISI :
1.      DIVISI INFOKOM                                     : NACHROWI
Anggota                                                       : ANSORI
2.      DIVISI  ORGANISASI                               : SUYATNO
Anggota                                                        :   -
3.      DIVISI DAKWAH                                      : SUHERMAN
Anggota                                                       : SITI RUKAYAH
4.      DIVISI SENI & BUDAYA                          : SANJAYA
Anggota                                                      : KUSMIATI
5.      DIVISI UMUM                                          : HAMZAH
Anggota                                                      : SUMINO

PENGURUS ANAK CABANG PAGUYUBAN MITRA SEHATI KECAMATAN PERANAP-INHU

 KETUA                                                          : MARSUDI SUSILO, A.Md
WAKIL KETUA                                            : ZAINUDIN
SEKRETARIS                                               : SUGIYO PRANOTO
BENDAHARA                                              : ENDANG UTAMI
KEPALA SEKSI :
1.      SEKSI INFOKOM                                       : KARSONO
2.      SEKSI  ORGANISASI                                 : MUTMAINAH
3.      SEKSI DAKWAH                                         : AGUS PRIYONO
4.      SEKSI SENI & BUDAYA                             : SUKENDAR
5.      SEKSI UMUM                                              : KAMIJAN

DEWAN PIMPINAN CABANG PAGUYUBAN MITRA SEHATI KABUPATEN INDRAGIRI HULU

KETUA                                                          : M. AKROM, S.Ag
WAKIL KETUA                                            : SUMANTO
SEKRETARIS                                               : HARUN AL-RASYID, A.Md
BENDAHARA                                              : BUDI UTOMO
KEPALA DIVISI :
1.      DIVISI INFOKOM                                      : SIHWALUYO
Anggota                                                         : NGADIMAN
2.      DIVISI  ORGANISASI                                : SUTRISNO
Anggota                                                        : SURATINAH
3.      DIVISI DAKWAH                                       : SURYADI
Anggota                                                        : HARYADI
4.      DIVISI SENI & BUDAYA                           : SAKIMAN
Anggota                                                        : SUMADI
5.      DIVISI UMUM                                            : PONIRAN
Anggota                                                        : INDAH CAHYANINGRUM

PENGURUS ANAK CABANG PAGUYUBAN MITRA SEHATI KECAMATAN PASIR PENYU-INHU

KETUA                                                          : M. ARIFIN
WAKIL KETUA                                            : SUJATMIKO
SEKRETARIS                                               : NURUL HIDAYAH, S.Pd
BENDAHARA                                              : SANTOSO
KEPALA SEKSI :
1.      SEKSI INFOKOM                                       : MARYONO
2.      SEKSI  ORGANISASI                                 : SULAIMAN
3.      SEKSI DAKWAH                                         : SUTARJI
4.      SEKSI SENI & BUDAYA                             : SUKARDIONO
5.      SEKSI UMUM                                              : MAIMUNAH

PENGURUS ANAK CABANG PAGUYUBAN MITRA SEHATI KECAMATAN BATANG PERANAP-INHU

KETUA                                                          : BAMBANG SIHONO
WAKIL KETUA                                            : MURYADI
SEKRETARIS                                               : NURSANTO
BENDAHARA                                              : SITI KHOMSIYAH
KEPALA SEKSI :
1.      SEKSI INFOKOM                                       : INDRA GUNAWAN, S.Pd
2.      SEKSI  ORGANISASI                                 : SUSILAWATI
3.      SEKSI DAKWAH                                         : ABDUL GANI
4.      SEKSI SENI & BUDAYA                             : AMINTARJO
5.      SEKSI UMUM                                             : SUGENG

DEWAN PIMPINAN CABANG PAGUYUBAN MITRA SEHATI KABUPATEN PELALAWAN

KETUA                                                          : Drs. HERU PURNAMA
WAKIL KETUA                                            : RUBIYO
SEKRETARIS                                               : SUKIRJONO
BENDAHARA                                              :DWI ASTUTI
KEPALA DIVISI :
1.      DIVISI INFOKOM                                      : NACHROWI
Anggota                                                         : ANSORI
2.      DIVISI  ORGANISASI                                : SUYATNO
Anggota                                                        :   -
3.      DIVISI DAKWAH                                       : SUHERMAN
Anggota                                                        : SITI RUKAYAH
4.      DIVISI SENI & BUDAYA                           : SANJAYA
Anggota                                                        : KUSMIATI
5.      DIVISI UMUM                                            : HAMZAH
Anggota                                                        : SUMINO